Rabu, 13 Mei 2009

BIMBINGAN BELAJAR

CARA-CARA MENGATASI RASA MALU

Pada dasarnya rasa malu memang dimiliki oleh setiap individu, namun setiap individu memiliki kemampuan sendiri-sendiri untuk mengatasinya dan ini biasanya banyak dipengaruhi oleh keluarga terutama bagaimana cara orang tua melatih anaknya untuk bersosialisasi dengan orang lain. Adapun rasa malu itu adalah merupakan merasa tidak senang (rendah, hina dan sebagainya) karena berbuat sesuatu yang kurang baik, cacat, merasa kekurangan dan sebagainya. (Kamus Umum Bahasa Indonesia. W. J. Study Poerwadarminta BP Jakarta 1976).

1. Ciri-ciri individu yang memiliki rasa malu yang berlebihan
Seseorang akan dapat mengatasi suatu kesulitan hidup ini dengan mudah jika terlebih dahulu mengetahui tentang bagaimana ciri individu yang memiliki rasa malu berlebihan yaitu sebagai berikut:
a. Orang yang pendiam.
Setiap ada kegiatan dimana individu itu berada diantara kegiatan tersebut, dia lebih memilih diam dan tidak berkomentar apapun mengenaia hal-hal yang ada didepannya. Lebih senang menjadi penonton daripada menjadi pemain.
b. Tidak suka bergaul dengan orang lain dan menutup diri.
Bila ada suatu kegiatan ia lebih memilih ikut serta karena merasa dirinya paling rendah, paling jelek, tidak menarik sehingga bila bertemu dengan orang lain ia tidak pernah menyapa dengan alas an malu dan risih.
c. Bila berbicara selalu menunduk.
Bagaiman kita dapat berbicara dengan leluasa, bila yang diajak bicara mengangguk dan berkat “ya, betul” sedangkan bila kita memulai pembicaraan setidaknya kita ingin dapat saling bertukar pikiran.
d. Selalu gelisah setiap berjalan didepan kerumunan orang banyak.
Individu ini merasa setiap orang menatapnya dari ujung kaki sampai ujung rambut padahal itu hanya perasaannya saja.
e. Mukanya merah padam ketika mendapatkan kritikan dan lain sebagainya.
Individu ini selalu menyalahkan diri sendiri dan mengaggap dirinya sangatlah lemah, merasa minder dan jauh dari sempurna dibanding orang lain.

2. Jenis-jenis rasa malu yang dimiliki oleh setiap individu
Banyak sekali hal yang membuat rasa malu itu timbul dalam diri setiap individu dan ini banyak selaki dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga dan teman-teman. Adapun jenisnya adalah sebagai berikut:
a. Malu karena keadaan diri.
Keadaan diri yang kurang sempurna sehingga ia merasa diasingkan oleh orang dan hal ini akan menimbulkan rasa malu. Orang-orang yang berhasil pada dasarnyatidak pernah merasa malu dengan keadaannya, ia tidak pernah merasa rendah diri karena dirinya jauh dari sempurna. Banyak contoh seperti tuna netra yang berhasil menghidupi keluarganya karena kecakapannya melukis sehingga menjadi terkenal.
b. Malu karena keadaan berubah.
Keadaan hidup yang berubah biasanya membuat seseorang yang sebelumnya tidak pemalu akhirnya merasa rendah diri. Keadaan hidup yang berubah disini ialah maksudnya perubahan hidup misalnya orang yang hidup melarat padahal sebelumnya kaya raya dan tergolong sukses.
c. Malu berbuat baik (merupakan sikap yang tercela).
Perbuatan baik seharusnya harus kita lakukan secara suka cita dan penuh kebanggaan. Tetapi sementara orang enggan dan merasa malu jika melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik yang tidak umum memang tampaknya bias menjadikan kita risih melakukannya. Kita jangan merasa malu jika melakukan kebaikan dan kebenaran. Bila kita sudah terbiasa menyampaikan sesuatu yang benar dan menunjukkan sesuatu yang salah, maka akhirnya orang akan tahu dan menilaibahwa kita adalah orang yang arif.
d. Malu karena perbuatan yang tercela.
Merasa malu karena perbuatan tercela dan jelek adalah baik dan perlu kita kembangkan seperti tidak wajar lagi jika melakukan perbuatan tercela lalusama sekali tidak merasa malu misalnya ada dua orang berpacaran, lalu mereka mencari tempat yang sepi, sang cowok ingin melakukan hubungan intim tetapi si cewek menolaknya dan mengingatkan pacarnya apakah dia tidak malu pada Tuhan lalu si cowok langsung merasa malu.

3. Kerugian yang ditimbulkan apabila kita mempunyai rasa malu yang berlebihan
Orang yang pemalu sangat merugikan kita baik secara pribadi ataupun kehidupan sosial, dimana ini dapat membuat kita menjadi sangat terganggu secara psikologis. Adapun hal-hal yang akan terjadi bila mempunyai rasa malu adalah sebagai berikut:
a. Akan mengalami kesulitan.
Karena biasanya orang yang pemalu selalu merasa gelisah dan cenderung merasa kesepian sebab mereka sengaja mengisolir (menutup diri) dari pergaulan. Bila ada acara atau kegiatan diluar rumah ia lebih senang menutup diri/mengunci diri dirumah. Hari-hari yang dilalui sama sekali tidak memberi kegairahan dan mereka banyak mengeluh. Kekurangan memiliki sosialisasi memang akan membawanya pada semangat yang rapuh dan gampang putus asa.
b. Sering gagal dalam menjalin cinta.
Banyak masalah yang mencolok adalah mereka cenderung selalu gagal untuk membina rasa cinta kasih dengan lain jenis. Karena bagaimana orang lain akan mengetahua perasaan kita yang sebenarnya jika kita tidak mengemukakannya secara terus terang.
c. Sulit mencapai puncak sukses.
Misalnya ketika sekolah, Sukardi tidak mempunyai banyak sahabat karena sikap rendah diri, sehingga menghalanginya dalam pergaulan. Ia malu bertanya pada pelajaran yang sulit dimengerti pada temannya. Dan pada saat melamar pekerjaanpun ia gagal karena pada waktu wawancara ia gagal menjawab pertanyaan dari personalia perusahaan karena ia sudah berkeringat dingin dan gugup.

4. Cara mengatasi rasa malu yang berlebihan
Setiap individu dapat mengatasi rasa malu yang dimilikinya, karena sebenarnya ia mempunyai potensi untuk merubah sifatnya dengan cra sebagai berikut:
a. Dengan menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri.
Keyakinan terhadap diri sendiri banyak tergantung pada perasaan kita tentng diri kita sendiri. Kita harus meneliti prasaan-perasaan kita. Kita tidak dapat mengaharapkan untuk maju sebelum memahami tingkah laku kita.temukanlah suatu ketrampilan yang kita punyai dan kembangkanlah ketrampilan tersebut.
b. Anggaplah diri kita adalah “orang penting”.
Kita harus dapat membaur ditengah-tengah masyarakat dan banyak menyumbangkan ide-ide dan pikiran terhadap mereka. Serta selalu menghargai orang lain disekitar kita. Jika kita menganggap dan menghargai orang lain maka orang lainpun akan menghargai kita.
c. Bersikap serta berperilaku tenang.
Kita tidak lagi gugup meskipun dilihat orang, sehingga tidak perlu membuat kesalahan-kesalahan yang memalukan. Sikap disini sikap yang sederhana, tidak gugup jika menghadapi suatu permasalahan dan berhadapan langsung dengan orang banyak.
d. Belajar hidup bermasyarakat.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti organisasi, bakti sosial dan berurusan dengan orang banyak, tidak ada wajah-wajah malu bila ia sudah terbiasa dan terlatih sejak kecil. Oleh sebab itu dalam bermasyarakat diperlukan belajar bergaul sejak awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar